Kamis, 18 Agustus 2016

Reality...


My head had been in a mess
Nothing seems so clearly anymore
The future blur while the past has gone
I wanna run away...

To be left behind is what I  always worried of
Looking at myself and feeling pity to my ownself
Yeah, I’m that pathetic
I wanna run away...

Everyday is a new day
But nothing is really matter anymore for me
Feels like I’m the one who’d been stuck alone
I wanna run away...

Nothing could cheer me up
I suddenly feel that my life has been over
I ended up become the loser
I wanna run away...

16/08/2016



Selasa, 12 Mei 2015

curhat



Maybe it’s the universe’s conspiracy to give you signs. Now, it’s up to you to notice or to not. Now, it’s up to me to make decision. Whether to love or to hate, whether to continue or to end, whether it’s leave or stay, whether it’s to be happy or not. But… No. Happy is not a decision. It’s a right. It’s everybody’s right to be happy. If something makes you do not happy, then you have nothing to do but to leave it. Trust me, no one wants to be not happy. Everybody deserves to be happy. 


I don’t know why… It seems like it doesn’t work out anymore. Everything feels so wrong. I have no meaning of it all. My feeling starts to change, I don’t feel the joy anymore, I couldn’t find the hopes anywhere. I feel like I’ve been trapped, somehow I can’t find the escape. I know what I should do, but somehow I have no guts to do it. I'm afraid. Afraid that I might regret it...
But to continue things like this.... I'm unhappy....


Beberapa minggu ini things start to change. Aku ngerasa semuanya nggak seperti dulu lagi, jadi gak seru, jadi gak asyik. I really hate to admit this, but I don't feel that happy anymore with him. I'm trying, I know I do. But, it doesn't work out well. I laugh to our joke, but it just the lips who laughs. Deep inside, I feel numb. I feel empty.

I want to end this relationship. I don't think it's normal to cry out alone in your bed, almost every night (if I don't fall asleep first). I don't think it's normal to feel alone all the time, when you have someone who should be beside you. all the time.

 

Kamis, 13 November 2014

Good, morning.

Have you ever feel completely tired every time you wake up in the morning.
Have you ever thought that you're gonna walk on hell once more, every time you get up from you bed.
Have you ever had the thought that your life is so tiring and you'd been forced to live a life you don't want to.
Have you ever had the thought that you are exhausted, mentally exhausted.


Sabtu, 27 September 2014

Sat, Sept 27th 2014


Apa pernah terlintas di pikiranmu, mungkin bukan aku penyebab semua tawa-tawamu. Mungkin bukan aku yang menjadi pelipur laramu. Mungkin kamu salah...
Mungkin adaku tak cukup untukmu, mungkin aku bukan jawaban dari segala gelisahmu. Mungkin hadirku tidak cukup berarti buatmu. Mungkin aku salah...

Minggu, 10 Agustus 2014

Just a random, random thought

Ada yang pernah ngasih nasehat ke aku, katanya "kita tidak bisa memilih orang tua kita, tetapi yang bisa kita lakukan hanyalah menjalankan kewajiban kita sebagai anaknya." Iya. Bener banget. Sama kayak kita nggak bisa milih kehidupan seperti apa yang akan kita jalani. Kita nggak bisa memilih untuk dilahirkan menjadi anak dari keluarga kaya raya, atau keluarga miskin, atau keluarga broken home. Nggak. Kita nggak punya kesempatan sebelum dilahirkan. Tapi, bukan berarti setelah itu kita bisa begitu aja pasrah dan hanya menyalahkan keadaan. Kita emang nggak bisa memilih keluarga tempat kita akan dilahirkan, tetapi bukan berarti kita nggak bisa merubah keadaan.....
Jadi, jangan pernah menyesali apa yang sudah terjadi, jangan pernah menyesali keadaan. Tetapi, menyesallah ketika kamu tidak berusaha untuk menggapai apa yang kamu impikan....

Minggu, 13 Juli 2014

Ikhlas, katanya...

Aku termenung menyaksikan gelembung-gelembung sabun beterbangan tertiup angin. Seorang wanita paruh baya dengan cekatan mengayun-ngayunkan sebuah tongkat kayu yang berulang kali dicelupkan ke dalam sebuah wadah kecil berisi air sabun. Setiap ayunan tangannya membuahkan gelembung-gelembung sabun yang beterbangan mengikuti angin. Gerakannya semakin lama semakin pelan, aku tertegun. Tidakkah lelah yang ia rasakan? Berdiri di tengah-tengah kerumunan ramai pengunjung taman yang berlalu lalang, bermodalkan tongkat kayu panjang dan seember kecil air sabun, ia mencoba mengais rupiah. Raut mukanya menggambarkan letih, namun tangannya tak berhenti mengayun, menciptakan gelembung-gelembung bening yang beterbangan kesana kemari. Anak-anak kecil berlarian mengitarinya, mengejar gelembung-gelembung sabun yang ia terbangkan. Ia tak terlihat terganggu, tak juga marah. Walaupun, mereka hanya berlari-lari di sekelilingnya tanpa membeli dagangannya. Terlebih, seutas senyum tergurat di bibirnya. Ah... mungkin ia teringat anaknya di kampung, batinku.

Betapa dari hal seperti itu kita belajar, keikhlasan bukanlah ketika kau menyumbangkan berlembar-lembar rupiah yang kau miliki untuk diberikan kepada pengungsi bencana alam lalu kau ongkang-ongkang kaki di dalam kamar ber-ACmu sembari namamu ditulis besar-besar di headline koran-koran Ibu Kota, keikhlasan bukanlah ketika kau berkoar-koar ke wartawan infotainment bahwa kau mengundang ratusan anak yatim untuk makan bersama di hajatanmu. Bukan, kadang keikhlasan itu hanyalah sesosok Ibu-ibu penjual gelembung sabun di taman kota yang acap kali kau abaikan keberadaannya....

Regards,
Rahma

Selasa, 03 Juni 2014

Lelah

Jika bisa, mungkin seluruh tubuhku sudah berteriak, memohon, mengiba.
"Aku Lelah," mungkin itu ujarnya.
Berkali kuucapkan mantra berharap semua lelah ini akan hilang.
But, it isn't that easy.
Sometimes, I surprised that I'm still survive.....