Kamis, 21 Februari 2013

If I could turn back time

Aku sedang dalam perjalanan panjangku menyusuri masa lalu, ketika namamu tiba-tiba hadir di persimpangan jalanku.
Saat aku baca lagi semua, ternyata memang aku yang tidak mengindahkan apa yang ternyata adalah perjuanganmu. Hehe.
Jadi, sebenarnya bukan salahmu kalau kamu lelah lalu pergi. Toh, dulu memang aku yang tidak pernah menghiraukanmu.

Kalau aku bisa memutar waktu kembali.....

Entahlah, mungkin aku akan menerima ajakan keluarmu,
lalu saat hari janjian yang sudah ditentukan tiba, kamu akan menjemputku dengan motor kesayanganmu (I wonder if you would ask permition from my parents too),
kita akan pergi ke bioskop, atau sekadar jalan-jalan di mall,
mungkin kamu akan mengajakku ke cafe kesayanganmu,
menghabiskan waktu duduk di sana,
berdua, berbagi tawa, bertukar cerita,
it might be a little awkward, but we would enjoyed the heartbeats anyway,
lalu saat kita tersadar kalau waktu terus berjalan,
kamu akan mengantarku pulang, lalu kita berpisah di depan pagar rumahku,
aku masuk dengan pipi bersemu merah,
kamu melaju ke rumah ditemani deru sepeda motormu.

yeah... who knows what will happen after that awkward date,
tapi yang jelas,
if I wasn't too stupid and too stubborn with my ownself,
maybe we would have a different story today.

But, what should I regret for?
You'd always be my beautiful memories and my unforgettable first love.

Regards.